Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Wujudkan Banjarmasin Bebas DBD

Wujudkan Banjarmasin Bebas DBD

Dinkes Melaksanakan Gerakan Sadar Sampah Rumah Tangga dengan melakukan Pemilihan Sampah dan Pembuatan Kompos

  BANJARMASIN - Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melaksanakan Gerakan Sadar Sampah Rumah Tangga sebagai bentuk dukungan terhadap Surat Eda...


 

BANJARMASIN - Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melaksanakan Gerakan Sadar Sampah Rumah Tangga sebagai bentuk dukungan terhadap Surat Edaran Wali Kota Banjarmasin No.100.3.4.4/0122/TL/DLH/II/2025 Tentang Gaya Hidup Sadar Sampah.

Dalam Gerakan Sadar Sampah Rumah Tangga, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, dr. Tabiun Huda mensosialisasikan terkait cara pemilahan sampah dan cara pembuatan kompos ynag diikuti oleh Seluruh Karyawan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.

Sebagai Informasi Cara pemilahan Sampah ada 3 jenis yaitu Organik, Anorganik dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun

  • Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan hayati yang mudah terurai secara alami (biodegradable) oleh mikroorganisme. Seperti contoh Sisa makanan, kulit buah, sayuran busuk, daun kering, ranting dan limbah dapur lainnya. 

  • Sampah Anorganik adalah sampah yang berasal dari bagan-bahan non-hayati, sulit terurai secara alami, dan umumnya membutuhkan waktu lama untuk terurai. Seperti contoh Plastik, botol, kaleng, kaca, kertas, logam, elektronik dan bahan sintesis lainnya.

  • Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi atau jumlahnya dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan. Seperti contoh Baterai bekas, aki bekas, cairan pembersih, Peptisida, Obat-obatan kedaluwarsa dan limbah medis.

Adapun cara pembuatan kompos, sebagai berikut :

1. Siapkan wadah kompos dengan menggunakan tong platik bekas, karung atau gali lubang di tanah sebagai tempat menaruh bahan-bahan organik.

2. Cacah bahan organik, potong kecil-kecil bahan organik agara mudah terurai.

3. Susun bahan secara berlapis, lapisan pertama adalah Bahan kering (misalnya daun kering), Lapisan kedua adalah bahan basah (misalnya alat dapur) ulangi hingga wadah penuh.

4. Tambahkan aktivator semprotkan larutan EM4 atau larutan gula merah untuk mempercepat fermentasi, taburkan tanah atau kompos lama.

5. Jaga kelembapan siram air secukupnya, jangan sampai terlalu basah (tekstur seperti spons basah, tutup dengan karung goni atau plastik berlubang agar udara tetap masuk.

6. Aduk secara berkala aduk 1-2 kali seminggu untuk menjaga sirkulasi udara dan mempercepat pembusukan.

7. Panen kompos setelah 1-3 bulan, kompos akan berubah warna jadi coklat kehitaman, gembur, tidak bau busuk dan kompos siap untuk digunakan untuk pupuk tanaman.

Harapannya melalui gerakan ini dapat meningkatkan kesadaran kita dalam mengolah sampah, khususnya rumah tangga.