TINGKATKAN KAPASITAS PROGRAM JIWA DAN NAPZA, dr. BANDIYAH : “RESIKO ODGJ DI BANJARMASIN CUKUP TINGGI” Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendal...
TINGKATKAN KAPASITAS PROGRAM JIWA DAN NAPZA,
dr. BANDIYAH : “RESIKO ODGJ DI BANJARMASIN CUKUP TINGGI”
DB News | Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
Banjarmasin - Di Indonesia, kondisi kesehatan jiwa masih menjadi salah satu isu yang dikesampingkan. Padahal secara jumlah, penderita gangguan jiwa terus meningkat. Peningkatan penderita gangguan jiwa itu pada umumnya berkaitan dengan pertambahan jumlah penduduk.
Dari 15 juta rumah tangga yang sudah dikunjungi oleh tenaga kesehatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK), ada sekitar 225 ribu rumah tangga yang di dalamnya ada ODGJ.
Gangguan jiwa dipicu oleh berbagai faktor antara lain faktor biologis (seperti faktor bawaan, penyakit infeksi virus, malaria cerebral, penyakit degeneratif, kecelakaan di kepala), faktor psikologis (kepribadian kurang matang, trauma psikologis masa lalu, konflik batin, dan keinginan yang tidak tercapai sehingga menimbulkan frustasi), faktor sosial (masalah hubungan dalam keluarga, konflik dengan orang lain, masalah ekonomi, pekerjaan dan tekanan dari lingkungan sekitar, hingga keadaan bencana).
dr. Bandiyah menjelaskan “resiko untuk gangguan jiwa Di Kota Banjarmasin cukup tinggi dan menjadi PR kita bersama, dan berharap dapat terus ditingkatkan kapasitas pengelolaan program jiwa dan napza ini dan akan terus mengevaluasi pengembangan dari kasus-kasus ODGJ yang ada Di Kota Banjarmasin, salah satunya adalah ODGJ Napza”.
Selain itu kegiatan ini juga menghadirkan narasumber ahli spesialis kejiwaan Dr. dr. Sherly Limantara, SpKJ dari Rumah Sakit Sambang Lihum yang memaparkan tentang bagaimana menangani kasus pasien ODGJ Napza.
Dan juga menghadirkan narasumber dari Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Banjarmasin Kombes Pol Sisman Adi Pranoto, S.I.K., S.H.,