Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Pelaksanaan Percepatan Pencegahan Stunting Menjadi Fokus Pemerintah Kota Banjarmasin Hingga 2024

  DBnews / Banjarmasin (22/09) Organisasi kesehatan dunia WHO menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga dengan pemilik kasus stunting di d...

 


DBnews / Banjarmasin (22/09) Organisasi kesehatan dunia WHO menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga dengan pemilik kasus stunting di dunia. Dengan demikian pemerintah telah menyiapkan deklarasi berkenaan kasus stunting ini berupa strategi  menurunkan dan mencegah stunting di Indonesia yang targetnya adalah tahun 2024 kasus ini akan turun menjadi 14% dimana salah satunya adalah menjadi prioritas Pemerintah di 260 kab/kota salah satunya adalah Kota Banjarmasin.

Didampingi Kadinkes Kota Banjarmasin Dr. Machli Riyadi, S.H., M.H. , Walikota Banjarmasin H. Ibnu Sina dan Kepala Bidang terkait, melakukan penandatanganan terhadap pernyataan dalam upaya pelaksanaan pencegahan anak kerdil (stunting) di Banjarmasin, 5 strategi yang akan dilaksanakan diantaranya adalah melakukan pemetaan program, kegiatan, dan sumber pembiayaan terkait percepatan pencegahan anak kerdil (stunting) hingga tingkat desa/kelurahan di daerah, melaksanakan pertemuan daerah percepatan pencegahan anak kerdil (kerdil) bersama dengan seluruh organisasi perangkat daerah, camat, kepala desa, dan pihak terkait lainnya, melakukan pengumpulan dan publikasi data anak kerdil (stunting) serta program-program percepatan yang sudah dilakukan secara berkala, dan menggunakan data sebagai dasar untuk melakukan perbaikan program, menyusun kebijakan dan melaksanakan kampanye perubahan perilaku dan komunikasi antar pribadi untuk percepatan pencegahan anak kerdil (stunting) di desa/kelurahan. 

"Harapan besar kepada SKPD terkait dan sumber daya yang ada terhadap lokus percepatan penurunan stunting pada tahun 2021 di Banjarmasin yang merupakan program nasional dapat dilaksanakan dengan baik." tambah Walikota Banjarmasin H. Ibnu Sina.

The World Health Organization WHO ranks Indonesia as the third country as the owner of stunting cases in the world. Thus, the government has prepared a declaration regarding this stunting case in the form of a strategy to reduce and prevent stunting in Indonesia, the target will be continue into 2024 this case will decrease to 14%, one of which is the Government's priority in 260 districts / cities, one of  them is Banjarmasin City.

Accompanied by Regional Health Office Banjarmasin, Dr. Machli Riyadi, S.H., M.H., Mayor of Banjarmasin H. Ibnu Sina and Head of related fields, signed a statement in an effort to prevent stunting in Banjarmasin, 5 strategies that has been provided and implemented include the mapping programs, activities and sources of funding related to accelerating the prevention of stunted children ( stunting ) to the village / sub-district level in the regions, holding regional meetings to accelerate the prevention of stunted children (dwarf) and also with all regional organizations, sub-district heads, village heads, and other related parties, collect and publish data on stunting acceleration program that has been carried out regularly, and uses data as a basis for program improvement, formulating policies and implementation for behavior change campaigns and interpersonal communication to accelerate the prevention of stunting in the village / kelurahan.

"High hopes to the related SKPD and existing human resources for the locus of accelerating stunting reduction in 2021 in Banjarmasin which we remember that STUNTING is a national program that will be implemented properly." added the Mayor of Banjarmasin H. Ibnu Sina.


DBnews2020/ Enni Rizqa