Oleh Machli Riyadi Dikutip dari beberapa bahan bacaan dan dikembangan oleh penulis Pemuda adalah masa suatu bangsa, maka j...
Oleh Machli Riyadi
Dikutip dari beberapa bahan bacaan dan
dikembangan oleh penulis
Pemuda adalah masa suatu bangsa, maka jika pemudanya
kuat akan kuat pulalah suatu bangsa, begitulah adagium yang sering kita dengar
dan baca. Saat ini generasi muda kita dihadapkan dengan suatu tantangan yang
sekaligus sebagai peluang untuk menjadi generasi yang tangguh yakni kemajuan
teknologi informasi yang sudah tidak bisa terbendung dengan dengan bentengi apa
pun, sehingga pada diri mereka sendirilah benteng terkuat untuk
mengendalikannya.
Sejarah suatu bangsa selalu dimulai dengan cerita
dengan sebuah judul yang bercerita tentang peran besar para pemuda. Tak peduli
apa itu sebuah revolusi atau sebuah reformasi, maka pemuda selalu menjadi aktor
sejarah yang senantiasa hadir ketika suatu bangsa membutuhkan suatu ide besar
dalam perjuangannya. Ide besar yang muncul dari sebuah inspirasi murni yang
keluar dari akal dan nurani bersih yang di miliki oleh pemuda. Inspirasi besar
yang memunculkan ide-ide besar dan pada akhirnya menghasilkan kinerja-kinerja
besar untuk mengubah arah haluan sejarah suatu bangsa. Mereka tidak hanya
memulai perubahan, tapi juga mengisi perubahan itu dan menuntaskannya. Maka
dari itu, sepertinya wajar jika di katakan bahwa takdir sejarah senantiasa
hinggap di tangan para pemuda.
Ikrar Sumpah Pemuda telah dikumandangkan sejak tanggal
28 Oktober 1928. Sudah banyak kontribusi pemuda dalam membangun bangsa ini
mulai dari bidang hukum, sosial, dan bidang lainnya. “Pemuda adalah tulang
punggung negara”, kata-kata inilah yang biasanya sering kita dengar dalam
pidato-pidato dalam rangka merayakan hari sumpah pemuda, oleh karena itu masa
depan negeri ini sangat tergantung padanya. Jika ia tumbuh dan berkembang dengan
baik maka bangsa ini pun kelak menjadi bangsa yang maju peradabannya, dan
sebaliknya jika ia tidak mampu berkembang maka habislah peradaban negeri ini.
Di berbagai media massa baik itu elektronik maupun
cetak banyak program yang sengaja dibuat dengan mengambil daya tarik generasi
muda. Sosok pemuda merupakan ikon yang memiliki nilai komersial tinggi
dikarenakan senantiasa energik, lincah dan kreatif serta sedang berada dalam
fase fisik kesempurnaannya. Pemuda selalu memiliki kekhasan dalam karakternya
yang bersifat dinamis, mudah belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Sosok-sosok pemuda yang sering dimunculkan pada media khususnya televisi adalah
figur-figur yang mudah bergaul, modis, glamour, dan memilki pesona wajah yang
indah untuk dilihat. Kehidupannya pun lurus dan lancar saja tanpa ada kendala
apalagi halang rintang. Hari-harinya dipenuhi dengan senang-senang dan bercanda
dengan sesamanya. Seolah-olah apa yang dimunculkan kepada masyarakat luas
adalah mencerminkan kehidupan riil dari generasi muda di Indonesia.
Jika kita mengigat masa lalu dalam sejarah kebangkitan
Indonesia menuju negara yang merdeka dari penjajahan, dapat kita saksikan
tokoh-tokoh pemuda mampu melakukan sebuah perjuangan yang luar biasa.
Tokoh-tokoh pemuda pada waktu itu mampu menyatukan diri dengan pemuda-pemuda di
daerah lainnya dalam Sumpah Pemuda sebagai upaya mempersatukan bangsa ini.
Meskipun mereka dipisahkan oleh suku, agama, dan bahasa, tetapi itu bukanlah
penghalang. Dapat kita saksikan pula bagaimana seorang Soekarno mampu menjadi
proklamator sekaligus pemimpin di negeri ini ketika beliau masih berusia muda.
Kita tentu ingat perkataan beliau, “Berikan padaku lima orang pemuda, niscaya
aku akan mengubah dunia”. Disinilah letak keyakinan bahwa pemuda memiliki potensi
yang luar biasa untuk menjadi pilar-pilar pembangunan sebuah negara. Jika para
generasi muda itu dipersiapkan dengan pembinaan yang membuatnya tumbuh besar
maka ia kelak akan menjadi insan-insan pengukir prestasi dalam sejarah
peradaban negeri ini, sebaliknya jika ia diperlakukan biasa saja bahkan dibuat
tidak pernah berpikir mandiri maka ia hanya akan membebani bangsa ini.
Pemuda tangguh dapat diartikan pemuda yang bisa
menggunakan masa mudanya untuk hal-hal yang bermanfaat; melaksanakan perintah
agama sebagai benteng terkuat dan dapat menjauhi larangan agama; dapat
mempersiapkan dirinya hidup mandiri untuk kelangsungan kehidupan di masa yang
akan datang; mampu menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, dan masyarakat
pada umumnya; dalam kehidupan sehari-hari selalu mempertimbangkan asas manfaat
dan madharat (efek nagatif); dan tidak mementingkan diri sendiri.
Sekiranya ada empat kriteria sosok pemuda yang menjadi
harapan sehingga dapat membawa bangsa menjadi lebih baik dan menjadi
pemuda harapan yang dapat memimpin bangsa ini yaitu, Pertama, ia harus berjiwa
spiritualis. Maksudnya, setiap tingkah lakunya di jalankan dengan penuh
kehati-hatian dan ketaqwaan kepada sang pencipta. Ia tidak berani
menyia-nyiakan masa mudanya dengan aktivitas keduniawian yang menjerumuskannya
kepada kehancuran. Ia menyadari dirinya telah dianugerahi akal yang luar biasa
untuk berpikir sehingga selalu memberdayakan akal itu menjadi sebuah
kreatifitas yang berwujud karya dan prestasi. Rasa syukur atas nikmat Allah itu
yang selalu mengiringi langkahnya. Sikap spiritualis merupakan pondasi dasar
dari kepribadian manusia. Pemuda-pemuda Indonesia haruslah memiliki pondasi
dasar itu, yaitu berupa kepribadian yang taqwa, santun dan memiliki perdaya
diri dengan jiwa kreatifitas serta inovatif.
Yang kedua, seorang pemuda haruslah memiliki kapasitas
intelektualitas yang tinggi yang mampu memiliki daya saing dengan pemuda
lainnya terlebih dengan bangsa lain. Hari-harinya dipenuhi dengan aktifitas
mencari ilmu, ia tidak pernah terpuaskan dengan apa yang diperolehnya hari ini.
Bahkan ia merasa dirinya masih sangat kekurangan ilmu, sehingga ia selalu
mencari jalan bagaimana agar dirinya memperoleh pengetahuan baru tiap harinya.
Oleh karena itu perbaikan dan pembangunan sektor pendidikan di negeri ini harus
di prioritaskan agar sumber daya manusia kita kelak menjadi yang profesional,
sesuai bidang keilmuannya dan memiliki kemampuan membawa bangsa dan Negara ini
ke arah peradaban teknologi dunia.
Ketiga, untuk membangun indonesia kearah yang lebih
baik dan bermatabat, maka yang diperlukan bangsa ini ialah pemuda-pemuda yang
berpikir visioner atau mau berpikir jauh ke arah masa depan, ia mampu menjadi
pionir bagi pemuda-pemuda lain dalam bergerak. Dalam berinteraksi dengan
lingkungannya senantiasa memiliki ide-ide inovatif dan brilian untuk
diterapkan. Ilmu yang dimilikinya membuat ia mampu berpikir strategis
merencanakan masa depannya. Ia tidak terjebak oleh bayang-bayang masa lalunya,
dengan segera ia menjadikan masa lalu sebagai pelajaran berharga yang tidak
akan terulang kembali olehnya. Visi hidup mutlak diperlukan oleh para pemuda
Indonesia jika ingin memperoleh masa depan gemilang. Karena dengan visi itu ia
akan membuat langkah-langkah yang sistematis tidak asal mengalir saja.
Keempat, bangsa ini memerlukan para pemuda yang
memiliki karakter yang kuat, Pemuda yang memiliki kepribadian yang tidak mudah
mengeluh, tidak gampang menyerah dan pantang menjadi beban bagi orang lain.
Kehidupannya ia jalani dengan penuh kesederhanaan meskipun ia mampu melakukan
lebih. Membangun karakter kuat itu haruslah dimulai dari sebuah kebiasaan yang
positif dan mau keluar dari kondisi nyaman. Mereka yang tidak mau merubah
usahanya maka akan memperoleh hasil yang sama saja dengan sebelumnya. Bagi yang
memiliki kuat dalam dirinya ia akan berusaha mewujudkan cita-citanya dengan
mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya dan usaha yang dilakukan adalah
maksimal (100%) tidak setengah-setengah. Kemauan itu tertanam dalam dirinya
sehingga tidak ada yang mampu menggoyahkan jalan kehidupannya. Karakter ini
yang harus ditumbuh kembangkan kepada generasi muda Indonesia hari ini.
Diharapkan dengan menyadari keadaan Indonesia yang sedang berada dalam
keterpurukan saat ini, para pemuda tergerak menjadi berpikir kritis dan bertindak
solutif terhadap permasalahan Negari saat ini. Sehingga setiap detik dalam
aktifitas kehidupannya menjadi sesuatu hal yang bermanfaat bagi dirinya dan
masyarakat.
Dengan demikian, maka peran orang tua, guru dan
lingkungan sangat penting dalam membentuk generasi muda yang tangguh untuk
membekali diri mereka dengan pendidikan dan menanamkan nilai nilai agama dan
etika serta hukum yang berlaku pada masyarakat agar dipatuhi dan memberikan
keteladanan bagi mereka. Peran keteladanan dari orang tua, guru dan pejabat
pemerintah sangatlah penting karena untuk menyiapkan generasi muda diawali
sejak mereka menjadi anak-anak.