Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Ayo Sukseskan BIAS

Ayo Sukseskan BIAS

Penguatan Monitoring Program Surveilans Bagi Fasyankes di Kota Banjarmasin

  BANJARMASIN – Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menggelar kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Penguatan Monitoring Program Surveilan...

 


BANJARMASIN – Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menggelar kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Penguatan Monitoring Program Surveilans bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah, Swasta, serta Klinik di Wilayah Kota Banjarmasin. Kegiatan ini dihadiri oleh para pengelola surveilans serta pengelola kesehatan lingkungan (kesling) dari seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Banjarmasin. Bertempat di Aula Lantai 3 Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kamis (11/6). 

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), drg.Emma Ariesnawati, MM. Dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan sistem kewaspadaan dini dan pelaporan surveilans di wilayah kerja masing-masing. 


Dalam arahannya, beliau menyampaikan terima kasih kepada seluruh puskesmas dan rumah sakit yang telah melaksanakan pelaporan SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon) secara rutin setiap minggu. Berdasarkan laporan hingga minggu ke-23 tahun 2025, capaian kelengkapan laporan mingguan telah mencapai 100%, dengan ketepatan laporan sebesar 95%, dan respon alert di bawah 24 jam mencapai 88%. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari seluruh fasilitas kesehatan di Kota Banjarmasin dalam mendukung upaya deteksi dini penyakit yang berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) maupun penyakit infeksi emerging.

Lebih lanjut, Kepala Bidang P2P menegaskan pentingnya pelaksanaan surveilans kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan. Surveilans kesehatan menjadi landasan penting dalam penyediaan informasi mengenai situasi dan kecenderungan penyakit, serta faktor risiko yang mempengaruhinya. Informasi tersebut menjadi bahan pengambilan keputusan bagi pihak berwenang dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit.

Selain itu, sistem kewaspadaan dini terhadap KLB juga menjadi salah satu fokus utama kegiatan ini. Melalui penerapan teknologi surveilans epidemiologi, setiap petugas diharapkan dapat meningkatkan sikap tanggap dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit menular baru maupun peningkatan kasus penyakit tertentu di wilayahnya.

Kepala Bidang P2P juga menekankan pentingnya Surveilans Berbasis Masyarakat (SBM) sebagai upaya memperkuat deteksi dini di tingkat kelurahan dan RW siaga. Melalui keterlibatan aktif masyarakat, diharapkan data dan informasi kesehatan dapat lebih cepat diperoleh sebagai dasar pengambilan keputusan serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Di akhir sambutannya, beliau mengajak seluruh peserta untuk terus memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam upaya pengendalian penyakit di Kota Banjarmasin. “Mari kita tingkatkan kewaspadaan dini dan semangat kebersamaan dalam menjaga kesehatan masyarakat, agar setiap potensi kejadian luar biasa dapat kita kendalikan sejak dini,” tutup beliau.