BANJARMASIN – Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Pokja Penyakit Tidak Menular mel...
BANJARMASIN – Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Pokja Penyakit Tidak Menular melaksanakan kegiatan Koordinasi Persiapan Implementasi HPV DNA Swab (Self Sampling) sebagai langkah awal dalam mendukung percepatan eliminasi kanker leher rahim di Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan di bidang kesehatan, mulai dari jajaran Dinas Kesehatan, perwakilan rumah sakit se-Kota Banjarmasin, hingga institusi pendidikan kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan persiapan pelaksanaan skrining HPV DNA Swab (Self Sampling) sebagai upaya deteksi dini kanker leher rahim di Kota Banjarmasin. Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin sinergi antara Dinas Kesehatan, rumah sakit, dan institusi pendidikan kesehatan dalam mendukung percepatan eliminasi kanker serviks menuju Banjarmasin Sehat, Bebas Kanker Serviks. Bertempat di Aula Lantai 1 Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin (27/10).
Dalam sambutannya, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Dr. H.M. Ramadhan, SE., ME., Ak., CA menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa upaya pencegahan dan deteksi dini kanker leher rahim harus menjadi perhatian bersama, mengingat penyakit ini masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia.
“Kanker serviks sebenarnya dapat dicegah dan dideteksi lebih awal melalui skrining yang tepat, salah satunya dengan metode pemeriksaan HPV DNA Swab (Self Sampling),” ujar beliau.
Metode self sampling memberikan kesempatan lebih luas bagi perempuan untuk melakukan skrining secara mandiri, nyaman, dan mudah diakses. Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan cakupan deteksi dini, terutama bagi perempuan usia 30–69 tahun. Kegiatan koordinasi ini difokuskan untuk mempersiapkan pelaksanaan skrining HPV DNA Swab bagi karyawan rumah sakit, dosen, dan staf perempuan di institusi pendidikan kesehatan di Kota Banjarmasin.
Kelompok ini dipilih karena memiliki akses kesehatan yang baik dan diharapkan dapat menjadi role model bagi masyarakat dalam melakukan deteksi dini kanker leher rahim.
Lebih lanjut, Dr. H.M.Ramadhan menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak, mulai dari Dinas Kesehatan, rumah sakit, institusi pendidikan kesehatan, hingga jejaring laboratorium pemeriksaan.
“Kegiatan ini bukan sekadar koordinasi teknis, tetapi merupakan langkah nyata menuju Banjarmasin Sehat, Bebas Kanker Serviks. Mari kita jadikan momentum ini sebagai komitmen bersama untuk terus melindungi kesehatan perempuan, keluarga, dan masyarakat,” tuturnya.
Sebagai penutup, beliau mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam kegiatan ini. Dengan semangat kebersamaan, kegiatan Koordinasi Persiapan Implementasi HPV DNA Swab (Self Sampling) secara resmi dibuka.
“Mari kita lanjutkan kolaborasi ini untuk perempuan sehat dan masa depan yang aman,” pungkasnya.
