BANJARMASIN - Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melalui Global Fund Komponen TB melaksanakan kegiatan Lokakarya Kolaborasi TB-HIV & One...
Tuberkulosis dan HIV masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Situasi Epidemi HIV di Indonesia terkonsentrasi namun penularan TBC cukup tinggi di antara orang yang hidup dengan HIV, dimana sistem kekebalan tubuhnya menurun.
Pengendalian TBC dan HIV harus dilakukan dalam suatu kolaborasi yang bersinergi sehingga mampu menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkannya.
Perjalanan alamiah HIV dan data lainnya menunjukkan bahwa infeksi HIV meningkatkan angka kesakitan TBC secara signifikan dan sebaliknya TBC terbukti merupakan penyakit infeski oportunistik terbesar pada ODHIV yang dapat dicegah. Pedoman WHO dan bukti lainnya menggarisbawahi pentingnya kolaborasi yang efektif untuk program TBC dan HIV.
Oleh karena itu, pertemuan yang dilaksanakan ini diharapkan dapat membuat kolaborasi yang lebih baik dan terintegritas yaitu mendorong layanan satu atap (One Stop Service) yang dapat secara cepat menemukan kasus secara dini sehingga langkah pencegahan dan pengobatan yang memadai dapat segera dilakukan dan meminimalisir hilangnya kasus selama proses rujukan antar poli/layanan.
Menghadirkan Narasumber dari KOPI TB Prov. Kal-Sel, Penghimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Prov. Kal-Sel dan Konsorsium STPI Penabulu Prov. Kal-Sel.