Skrining Bayi Baru Lahir (SBBL) merupakan pemeriksaan awal untuk mendeteksi kondisi atau permasalahan kesehatan yang mungkin tidak terli...
Skrining Bayi Baru Lahir (SBBL) merupakan pemeriksaan awal untuk mendeteksi kondisi atau permasalahan kesehatan yang mungkin tidak terlihat pada bayi baru lahir. Skrining SHK, HAK dan G6PD dilakukan dalam 1 kali pengambilan sampel darah bayi.
Adapun Manfaat dari Skrining Bayi Baru Lahir (SBBL)
- Mengetahui secara dini permasalahan Kesehatan sebelum adanya gejala, sehingga dapat ditindak lanjuti lebih awal.
- Mencegah atau mengurangi risiko komplikasi jangka panjang dengan memberikan perawatan yang diperlukan secara dini.
- Meningkatkan kualitas hidup bayi dengan mendeteksi dan mengatasi permasalahan Kesehatan lebih awal yang dapat mengganggu tumbuh kembang.
Sebagai Informasi Skrining Bayi Baru Lahir
- Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) adalah kegiatan untuk memilah bayi yang kemungkinan menderita Hipotiroid Kongenital dari bayi-bayi sehat. Hipotiroid Kongenital adalah keadaan menurun atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid yang didapat sejak bayi baru lahir.
- Skrining Hiperlasia Adrenal Kongenital (S-HAK) adalah skrining yang dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan genetik pada kelenjar adrenal yang dapat mempengaruhi produksi hormon kortisol, aldosteron dan androgen.
Kapan dan dimana dilakukan?
- Skrining dilakukan pada Bayi Baru Lahir usia 48 sd 72 Jam. Jika kondisi tertentu dapat dilakukan pada usia lebih dari 24 jam dan maksimal kurang dari 14 hari.
- Dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih
Bagaimana pelaksanaan skrining?
- Skrining dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tumit bayi.
sumber : kemenkes.go.id