Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular Bagi ASN di 52 Kelurahan

  Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melalui Puskesmas sesuai wilayah Kelurahan  melakukan deteksi dini faktor resiko Penyakit Tidak Menular (...

 

Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melalui Puskesmas sesuai wilayah Kelurahan  melakukan deteksi dini faktor resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kelurahan Se Kota Banjarmasin.

Deteksi dini faktor resiko PTM ini meliputi pemeriksaan tekanan darah, pengukuran berat badan dan tinggi badan, pengukuran lingkar perut serta pemeriksaan gula darah .

Deteksi dini faktor resiko PTM ini dilakukan karena ASN sebagai abdi negara dan abdi masyarakat merupakan tugas utamanya adalah untuk melayani masyarakat secara prima dan adanya surat edaran Menpan RB no 20 tahun 2023 tentang pelaksanaan Deteksi Dini PTM dilingkungan Instansi Pemerintah. 

Saat ini PTM menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, di mana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010).

“Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada diri kita.Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menunjukan bahwa 69,6% dari kasus diabetes melitus dan 63,2% dari kasus hipertensi masih belum terdiagnosis. Keadaan ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit, terjadi komplikasi bahkan berakibat kematian lebih dini.

“Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit stroke 12,1 per 1000, penyakit jantung koroner 1,5%, gagal jantung 0,3%, Diabetes Melitus 6,9%, gagal ginjal 0,2%, kanker 1,4 per 1000, penyakit paru kronik obstruktif 3,7% .

PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman

beralkohol. Mencegah dan mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM.

Pengendalian faktor risiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor risiko bagi yang belum memiliki faktor risiko, mengembalikan kondisi faktor risiko PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai faktor risiko. Selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian

bertujuan untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup.

Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor risiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya.