PELEPASAN ENUMERATOR SURVEI KESEHATAN INDONESIA KOTA BANJARMASIN TAHUN 2023 Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin (Dr. M. Ramadhan, SE. ME...
PELEPASAN ENUMERATOR SURVEI KESEHATAN INDONESIA KOTA BANJARMASIN TAHUN 2023
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin (Dr. M. Ramadhan, SE. ME. Ak. CA.) bersama Kepala Bidang Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dalam Pelepasan Enumerator Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2023 bertempat di Halaman Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Rabu (09 Agustus 2023).
Penulis dan Editor : Haidi Rahman
DB News | Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
Banjarmasin - sebanyak 24 orang peserta enumerator mengikuti proses pelepasan yang terbagi dalam 6 tim, 1 tim terdiri dari 4 orang jenis tenaga kesehatan yang berbeda yaitu perawat atau analis, gizi, bidan dan promkes atau sanitarian.
Selanjutnya tugas enumerator adalah melakukan pengumpulan dan penginputan data di blok sensus yang terpilih Di Kota Banjarmasin yang ditentukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang terdiri dari 73 blok sensus dan diantaranya ada 10 blok sensus biomedis yang melibatkan tenaga kesehatan dokter, perawat dan analis di puskesmas dalam hal pengambilan sampel darah, pemeriksaan dll.
Annie Yolanda, SKM, MM menjelaskan “Kurang lebih pengumpulan data dilakukan selama 50 hari kedepan waktu efektifnya” tutupnya.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengumumkan pembukaan rekrutmen enumerator untuk melaksanakan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023. Survei ini merupakan langkah penting dalam memperoleh data yang akurat dan komprehensif mengenai kondisi kesehatan masyarakat di seluruh negeri. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Kementerian Kesehatan membutuhkan tenaga kesehatan non-ASN yang memiliki kualifikasi dan persyaratan tertentu yakni Enumerator.
Enumerator SKI 2023 bertujuan untuk membantu Kementerian Kesehatan melakukan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 bertujuan untuk menilai perkembangan status kesehatan masyarakat, faktor risiko, dan perkembangan upaya pembangunan kesehatan termasuk status gizi di tingkat kabupaten/kota yang hasilnya digunakan sebagai dasar untuk menyusun kebijakan dan rencana pembangunan kesehatan terarah dan tepat sasaran.
SKI merupakan kelanjutan dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali.
