Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio

Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio

PELESTARIAN BUDAYA OLEH DINAS KESEHATAN KOTA BANJARMASIN DALAM RANGKA MEMERIAHKAN HARI BATIK NASIONAL 2 OKTOBER 2019 DENGAN MEMAKAI KAIN KHAS SASIRANGAN BANJARMASIN

     Setiap tanggal 2 Oktober 2019 ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional, peringatan ini terjadi ketika batik memperole...






    

Setiap tanggal 2 Oktober 2019 ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional, peringatan ini terjadi ketika batik memperoleh pengakuan dunia pada tahun 2009 oleh  United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Organisasi ini menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia tak benda atau intangible cultural heritage. Dinas Keshatan Kota Banjarmasin memakai Kain khas Kalimantan Selatan yaitu Sasirangan. Sekilas tentang sejarah kain sasirangan yang dapat kita kutip dari www.indonesiakaya.com, kain sasirangan merupakan kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan yang diwariskan secara turun temurun sejak abad XII, saat Lambung Mangkurat menjadi Patih Negara Dipa. Cerita yang berkembang di masyarakat Kalimantan Selatan adalah bahwa kain Sasirangan pertama kali dibuat oleh Patih Lambung Mangkurat setelah bertapa 40 hari 40 malam di atas rakit Balarut Banyu. Konon menjelang akhir tapanya, rakitnya tiba di daerah Rantau kota Bagantung. Di tempat ini, ia mendengar suara perempuan yang keluar dari segumpal buih. Perempuan itu adalah Putri Junjung Buih, yang kelak menjadi Raja di daerah ini. Sang Putri hanya akan menampakkan wujudnya jika permintaannya dikabulkan, yaitu sebuah istana Batung dan selembar kain yang ditenun dan dicalap (diwarnai) oleh 40 putri dengan motif wadi/padiwaringin. Kedua permintaan itu harus selesasi dalam waktu sehari. Kain yang dicalap itu kemudian dikenal sebagai kain sasirangan yang pertama kali dibuat.

Dengan memakai Kain Sasirangan kita sebagai warga Banjarmasin telah melestarikan salah satu kekayaan kesenian yang dimiliki Kalimantan Selatan, Indonesia dan bangga memiliki tanah air dan bangsa yang berbudaya sehingga terjalin cipta, rasa, dan karsa manusia yang berbudi luhur dan maju berkembang serta berimbang antara asas manusia dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Salam Budaya.
Salam Sehat.
Salam The Winners.




DBnews 2019
Penulis : Enni Rizqa Zulfiana