Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Wujudkan Banjarmasin Bebas DBD

Wujudkan Banjarmasin Bebas DBD

Memastikan Keakuratan, Kelengkapan dan Konsistensi Data TB & HIV, DinKes Melaksanakan Pertemuan Validasi Data

  BANJARMASIN -  Dinas kesehatan Kota Banjarmasin melalui Bidang Pengendalian dan pencegahan penyakit melaksanakan Pertemuan Validasi data...

 

BANJARMASIN - Dinas kesehatan Kota Banjarmasin melalui Bidang Pengendalian dan pencegahan penyakit melaksanakan Pertemuan Validasi data TB HIV yang bertujuan untuk memastikan keakuratan, kelengkapan dan konsistensi data program TB dan HIV, sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan, perencanaan dan evaluasi program secara efektif, serta untuk memantau kemajuan dalam penanggulangan TB dan HIV, Bertempat di Hotel Roditha Banjarmasin, Jumat (25/07).

Sebagai Informasi, HIV dan Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan data sistem informasin Kementerian Kesehatan tahun 2022, Indonesia menduduki peringkat kedua di antara negara dengan beban TBC tertinggi di dunia.

Situasi Epidemi HIV diindonesia terkonsentrasi namun penularan TBC cukup tinggi di antara orang yang hidup dengan HIV dimana sistem kekebalan tubuhnya menurun. Pengendalian TBC dan HIV harus dilakukan dalam suatu kolaborasi yang bersinergi sehingga mampu menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkannya. 

Pedoman WHO dan bukti lainnya menggaris bawahi pentingnya kolaborasi yang efektif untuk program tersebut. Pada tingkat Nasional, tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan khususnya pada tingkat layanan yang berdasarkan data cakupan belum menunjukkan hasil yang memadai.

Adapun inisiatif dan kegiatan kolaborasi TBC HIV telah diluncurkan dan dilakukan, akan tetapi data cakupan pasien TBC mengetahui status HIV, pemberian ART (Antiretroviral) Pada pasien TBC, Pemberian TPT (Terapi Pencegahan Tuberkulosis) dan pemberian PPK (Pencegahan Pengobatan Kotrimoksazol) belum mencapai target jika dibandingkan dengan upaya yang telah dilakukan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka dilakukan pertemuan perencanaan serta monitoring evaluasi implementasi program TB-HIV dan pencapaian di tingkat Kota Banjarmasin.

Diharapkan dapat terciptanya kolaborasi dan koordinasi yang baik dalam upaya penanganan TBC dan HIV bersamaan guna menurunkan beban TBC pada ODHIV dan menurunkan HIV pada pasien TBC di Kota Banjarmasin.


 

Menghadirkan narasumber dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Kalimantan Selatan yang diikuti sebanyak 20 peserta dari Perwakilan Puskesmas dan Rumah Sakit.