Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Tingkatkan Angka Imunisasi Lengkap, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Adakan Pertemuan Imunisasi di Hotel Rodhita

Dr. Machli Riyadi bersama Wakil Ketua Umum MUI, Kasie Surveilance Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel & Kota Banjarmasin, serta ...

Dr. Machli Riyadi bersama Wakil Ketua Umum MUI, Kasie Surveilance Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel & Kota Banjarmasin, serta seluruh peserta Puskesmas se-kota Banjarmasin

Banjarmasin (27/01) - Dalam upaya meningkatkan jalinan Puskesmas dan kader untuk meningkatkan cakupan imunisasi lengkap, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin mengadakan Koodinasi dan Evaluasi Imunisasi Puskesmas se-kota Banjarmasin, dalam sambutannya Dr. Machli Riyadi, S.H., M.H memeberikan arahan bahwa menjadi orang yang berjasa terhadap generasi bangsa dan negara, sehingga tidak mudah terserah penyakit adalah suatu hal yang mulia, perlu kembali kita tanamkan nilai- nilai keikhlasan agar tidak ada yang berposisi merah, problem yang ditemui segera dilaporkan dan dievaluasi pertriwulan, sehingga tidak terjadi wabah penyakit, strategi "door to door" perlu dilakukan agar capaian sesuai target. Acara yang dilangsungkan di Hotel Roditha, Imperial Ballroom ini menghadirkan narasumber dari Wakil Ketua Umum MUI, Drs. H. Muhammad Natsir dan Kasie Surveilans & Imunisasi  Dinas Kesehatan dr. Hj. Sri Wahyuni, M. M. Kes.

Dalam South East Asia Regional Committee Resolution pada Maret 2019 lalu, dibicarakan tentang target baru Regional Asia Tenggara Eliminasi Campak diantaranya adalah untuk peningkatan pencapaian target strategi tahun 2020-2024 dalam imunisasi, surveilans, jejaring laboratorium, serta dukungan mitra. Indonesia sendiri memiliki strategi tersendiri dalam pencapaian imunisasi campak-rubella ; mencapai cakupan imunisasi rutin MR1 dan MR2 tidak kurang dari 95% disetiap wilayah kerja puskesmas, penguatan imunisasi di daerah sulit termasuk daerah yang terdapat penolakan imunisasi dan daerah kumuh di perkotaan, memperkuat imunisasi MR pada anak sekolah kelas 1 dalam kegiatan BIAS dengan cakupan harus mencapai target tidak kurang dari 95% disetiap kabupaten/kota, melakukan skrining pada anak-anak balita yang belum mendapatkan imunisasi MR melalui sweeping, drop out follow up (DOFU), dan defaulter tracking, memperkuat pemantauan wilayah setempat (PWS) untuk semua imunisasi rutin, meningkatkan kekebalan kelompok atau menutup gap melalui pemberian imunisasi tambahan MR dalam kegiatan: backlog fighting, crash program, campaign MR, meningkatkan kualitas data imunisasi dengan melakukan DQS secara periodik, monitoring indikator dan angkat drop out terhadap MR1 dan MR2, memberikan imunisasi pada kelompok populasi berisiko tinggi.

Kiranya kegiatan ini dapat memberikan solusi terhadap kendala internal dalam pelaksanaan imunisasi di tahun 2019 lalu oleh seluruh petugas imunisasi di puskesmas sekota Banjarmasin.

In an effort to improve the fabrication of Puskesmas and cadres to increase complete immunization coverage, Regional Health Office Banjarmasin held a Coordinating and Evaluation Center for Puskesmas Immunization throughout Banjarmasin, in his remarks Dr. Machli Riyadi, S.H., M.H gave directions that being a person who is responsible for the generation of the nation and state, so it is not easy up to the disease is a noble thing, we need to re-instill the values ​​of sincerity therefore that no one is in red position, the problems encountered are immediately reported and evaluated quarterly, there is no outbreak of disease, a "door to door" strategy needs to be done properly so that achievements are on target. The event which was held at the Roditha Hotel, Imperial Ballroom presented speakers from the Deputy Chair of the MUI, Drs. H. Muhammad Natsir and Head of Section for Health Service Surveillance & Immunization dr. Hj. Sri Wahyuni, M. M. Kes.

In the South East Asia Regional Committee Resolution in March 2019, the new Southeast Asia Regional Elimination Measles target was discussed, among others, to increase the achievement of the 2020-2024 strategic targets in immunization, surveillance, laboratory networks, and partner support. Indonesia itself has its own strategy in achieving measles-rubella immunization; achieve routine MR1 and MR2 immunization coverage of not less than 95% in each puskesmas work area, strengthen immunization in difficult areas including areas that have immunization rejections and slums in urban areas, strengthen MR immunization in grade 1 of elementary school children in BIAS activities with coverage must reach the target no less than 95% in each district / city, screening children under five who have not received MR immunization through sweeping, drop out follow-up (DOFU), and defaulter tracking, strengthening local area monitoring (PWS) for all routine immunizations, increasing group immunity or closing the gap through the provision of additional MR immunization in activities: backlog fighting, crash program, MR campaign, improving the quality of immunization data by conducting periodic DQS, monitoring indicators and lifting drop out of MR1 and MR2, providing immunization to high-risk population groups .

Hopefully this activity can provide solutions to internal obstacles in the implementation of immunization in 2019 by all immunization officers in Banjarmasin city health centers.


DBnews2020/ Enni Rizqa